KEMBALI KE AL-QUR'AN MENURUT SUNNAH RASUL (Part-3)
Pada tulisan Kembali Ke Al-Quran Menurut Sunnah Rasul Part-2 telah disampaikan alasan pembagian tiga masa sejarah, yakni (1) Masa Sebelum Nabi Muhammad Lahir, (2) Masa Saat Nabi Muhammad Hidup, dan (3) Masa Setelah Nabi Muhammad Wafat. Jika yang jadi patokannya adalah Nabi Muhammad SAW tentu akan lebih sesuai untuk pelajaran Tarikh Islam.
Selanjutnya kita flashback lebih jauh lagi dan lebih dalam lagi dari tulisan Part-2. Adanya pergantian Nur dan Dzulumat karena adanya pergeseran garis iman. Dari beriman pada Allah bergeser menjadi beriman pada Thogut. Bergesernya itu karena adanya peran Syaithon.
Mari kita tengok lagi masa sejarah pertama, yakni Sebelum Nabi Muhammad lahir.
Kita tinjau kembali sejarah perjalanan iman lebih jauh ke belakang. Dari sunnah Ibrahim sampai dengan sekarang yang sangat berperan dalam menggusur penataan hidup berdasarkan ajaran Allah menurut sunnah rasul-Nya adalah Yahudi dan Bani Israsil. Yahudi-lah raja dua tanduk yang menguasai Blok Barat dan Blok Timur. Hal ini sangat perlu disadari oleh bangsa Indonesia agar tidak terkena penyakit hidup yang telah disebarkan oleh Yahudi dan Bani Israil, sehingga membikin bangsa Indonesia hidup tak menentu mati tak berkuburan.
Perkawinan nabi Ibrahim dengan Sarah, berdomisili di Palestina, melahirkan nabi Ishak. Hasil perkawinan nabi Ishak dengan seorang wanita Babilon melahirkan nabi Yakub. Nabi Yakub dengan istrinya melahirkan 12 (dua belas) anak, diantaranya yang terkenal dengan nama Israil, Yahuda, Bunyamin (Imran) dan Yusuf. Ingat kembali kisah sejarah nabi Yusuf, yang dibuang saudaranya, yang kemudian dibawa ke Mesir, selanjutnya menjadi Menteri Keuangan Kerajaan di Mesir, kemudian memboyong saudara dan keluarganya dari Palestina hijrah ke Mesir. Maka dari itu, dilihat dari sudut keturunan maka Yahudi dan Bani Israil adalah suku bangsa yang berumpun kepada keturunan nabi Yakub. Yahudi dan Bani Israil adalah rumpun bangsa yang lahir dan dibesarkan dalam udara Fir’aunisme di Mesir sepeninggal nabi Yusuf a.s.
Faktor-faktor pergeseran hidup tekanannya pada Yahudi, dimulai tahun 1250 SM di bawah pimpinan nabi Musa, Yahudi dan Bani Israil pulang ke Palestina. Ingat kembali kisah sejarah Nabi Musa dan umatnya yang dikejar tentara Fir’aun, membelah lautan menjadi jalan pintas atas ijin Allah. Dari Wikipedia ditulis masa hidupnya Nabi Daud secara umum diperkirakan bertarikh 1040–970 SM, pemerintahannya atas Kerajaan Yehuda di Hebron 1010–1002 SM, dan pemerintahannya atas seluruh Israel 1002–970 SM. Nabi Daud sebagai Raja digantikan oleh putranya Nabi Sulaiman tahun 975 – 935 SM.
Selanjutnya kira-kira abad VIII sampai VII SM, sepeninggalan nabi Sulaeman, Palestina pecah, selatan didiami oleh Israilia, utara didiami oleh Yudea. Dari masalah ini sudah menimbulkan friksi.
Tahun 722 SM bangsa Asyiria menaklukan Israilia. Asyiria ini termasuk Babilonia Lama. Dengan demikian maka Israilia ditawan ke Babilonia Lama. Penaklukan Asyiria termasuk tangan kotor Yudea. Selanjutnya Asyiria ditaklukan oleh Babilonia Baru, maka tawanan Asyiria pindah tangan ke Babilonia Baru.
Tahun 597 SM Babilonia Baru, atas hasutan Israilia, menaklukan dan menawan Yudea. Ujungnya dua-duanya (Israilia & Yudea) ditawan ke Babilonia Baru. Pada abad V SM (tahun 560 SM – 539 SM) Babilonia Baru ditaklukkan oleh Sassanid dari Persia Lama (Cyrus), Yahudi menjadi Bebas.
Tahun 530 SM dipimpin oleh Ezra dan Nehemiah, Yahudi pulang dari Babilonia Baru ke Palestina untuk membangun masyarakat berdasar wahyu di bukit Zion. Jadi pulangnya Yahudi mau mempraktekkan satu kehidupan berdasarkan hasadan min indi anfusihim, ataukah karena Yahudi tahu akan munculnya sunnah Zakariya, Yahya dan Isa di Yerussalam?
YAHUDI ala HEBRON
Bani Israil dan Yahudi yang pulang kembali ke Palestina adalah golongan yang fanatik ingin membangun satu masyarakat Yahudi secara konsekwen menurut Kitab Perjanjian Lama, selanjutnya melahirkan Kitab Perjanjian Lama versi Hebron. Dari golongan itulah kelak lahir gerakan Zionisme, yaitu gerakan yang fanatik dan ingin membangun satu masyarakat Yahudi menurut wahyu yang diterima di bukit Zion. Zion = nama tempat, Isme = ajaran.
Untuk itulah Ezra dan Nehemiah melakukan fusi dan unifikasi terakhir (tahun 444 SM) dengan menambahkan dokumen P (kumpulan catatan yang dibuat dan bersudut subyektif pendeta Yahudi) ke dalam dokumen D (Deutoronomy/Peutateuh) menjadi 5 (lima) kitab bagian pertama Perjanjian Lama (kitab Kejadian, kitab Keluaran, kitab Imanat orang Lewi, kitab Ulangan dan kitab Bilangan) yang dipopulerkan seolah olah sebagai buah tangan nabi Musa sendiri. Ini salah satu bentuk Kadzaba yang dilakukan Yahudi/Bani Israil.
Fusi / Unifikasi terakhir dibawah pimpinan Ezra dan Nehemiah sepulangnya dari Babilonia, menjadi Kitab Perjanjian Lama versi Hebron adalah merupakan aduk-adukan (kadzaba) dari unsur-unsur Fir’aunisme, Asyiria, Namruz-isme dari Babilonia.
YAHUDI ala YUNANI
Sebaliknya Bani Israil dan Yahudi, yang sudah mengenyam alam pikiran Yunani, tidak mau pulang ke Palestina. Mereka menganggap bahwa Kitab Perjanjian Lama harus ditafsirkan memenuhi kepentingan masyarakat yang sudah berobah, selanjutnya mereka melahirkan Kitab Perjanjian Lama versi Yunani. Golongan Bani Israil dan Yahudi yang demikian menyelinap diberbagai bangsa-bangsa di dunia pada jaman itu, sehingga mewarnai kebudayaan dan peradaban bangsa-bangsa yang ada di dunia ini, maka mereka disebut Diaspora (semacam hoakiauw, bagi Cina perantauan).
Selanjutnya Diaspora dijaman sekarang menjadi Amerika Serikat, British, Jeman, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Portugis, Swiss, Rusia, Polandia, Rumania, Norwegia, Yugoslavia, Bulgaria, dsb. Hasilnya diaspora sekarang adalah lahirnya Ilmu Pengetahuan Barat yang Naturalisme dan Idealisme. Perguruan-perguruan tinggi seperti Sarbone, Oxfort, Havard, dsb adalah kelanjutan Talmudisme tersebut. Diaspora adalah maling ilmu Allah (tawala) bermerk palsu alam pikiran Yunani.
NATURALISME dan IDEALISME
Alam pikiran Yunani adalah alam pikiran bangsa Aria di Babilon, sebab bangsa Yunani adalah bangsa Aria yang hijrah dari Babilon ke Teluk Aegea pada jaman nabi Musa hijrah dari Mesir ke Palestina.
Seiring dengan nabi Musa membawa pulang Bani Israil dari Mesir ke Palestina (tahun 1250 SM), terjadi pula perpindahan bangsa Aria dari Babilonia menempati teluk Aegea (Yunani, pinggiran Eropa) dengan segala akibatnya lebih lanjut. Yunani berasal dari suku bangsa Aria di Babilon yang menyerbu ke pulau-pulau diteluk Aegea pada jaman nabi Musa. Munculnya Yunani dalam abad ke-5 SM, adalah dari kebangkitan Taurat menurut sunnah Musa dan Zabur menurut sunnah Daud. Jadi alam pikiran Yunani yang terdiri dari Naturalisme dan Idealisme adalah hasil penyelewengan Nur menurut sunnah Rasul menjadi aduk-adukan kadzaba wa tawala menurut sunnah Syayathin.
Kemudian pulangnya kembali Yahudi dari Babilonia Baru ke Palestina, tahun 530 SM, dipimpin oleh Ezra dan Nehemiah, ditunggangi oleh Cambyses anak Cyrus (dari Persia Lama) untuk menyerang dan menaklukan teluk Aegea. Beberapa abad kemudian menimbulkan pergesekan yang menyebabkan Eropah gelisah, Teluk Aegea (Yunani) berhadapan dengan Macedonia (Eropah, Italia Utara sekarang), maka terjadilah satu pergeseran. Raja Macedonia (Raja Philipus) menaklukan teluk Aegea pada pertengahan abad III SM, pasukan Persia Lama kalah di teluk Aegea. Akibat lebih lanjut, anak raja Macedonia (Alexander The Great) terus menyerang dan menaklukkan Persia Lama.
Alexander The Great (abad III SM) menghadiahkan kolektivisme/komunisme, yang dikemudian hari, untuk tumbuhnya Imperium Persia Baru, sebagai Blok Timur, yang berhadapan dengan Imperium Romawi sebagai Blok Barat.
Naturalisme Yunani, dengan Makroatomisme-nya, melahirkan Imperium Romawi (Blok Barat), yang kapitalistis dan imperialistis, dengan gagasan dasarnya Individualisme yang mengujudkan filsafat Liberalisme. Sedangkan Naturalisme Yunani dengan Microatomisme-nya melahirkan Imperium Persia Baru (Blok Timur), yang sosialistis-imperialistis, dengan gagasan dasarnya kolektivisme/komunisme yang mengujudkan filsafat Sosialisme.
Sepeninggal Alexander The Great, Imperium Greek pecah belah menjadi beberapa bagian di bawah kekuasaan masing-masing jenderalnya. Mesir dan seluruh daerah Palestina dikuasai oleh Jenderal Ptolomus, Persia sampai daerah-daerah sekitar Furat dan Tigris dikuasai oleh Jenderal Sulucus, dan daerah Yunani dikuasai oleh Jenderal Antigonus. Bani Israil dan Yahudi berpecah belah dan saling pinjam tangan dengan jenderal-jenderal Alexander The Great untuk menghancurkan musuh sesamannya. Malah ada yang meminjam jenderal Pompeye dari Romawi sehingga semenjak tahun 67 SM seluruh Israilia dan Yudea jatuh ke tangan Romawi.
MUNCULNYA NABI ISA BLOK BARAT & BLOK TIMUR HANCUR
Di kala itu manusia dihadapkan kepada pilihan antara Individualisme Romawi (Blok Barat) atau Kolektivisme Persia Baru (Blok Timur), dengan kenyataan kedua-duanya adalah sama-sama penjajah yang membikin masal manusia menjadi miskin. Dalam suasana demikian Nabi Isa a.s., dengan dakwah Injil menurut sunnah Rasul, mengajukan alternatif Kaljasadi Wahid berdasarkan Iman Pandangan dan Sikap Hidup, kasih sayang satu dengan lainnya.
Akhirnya Injil menurut sunnah Isa memenangkan kehidupan, dibuktikan dengan hancurnya Imperium Romawi di bawah pimpinan Raja Nero dan Imperium Greek di bawah pimpinan jenderal-jenderal bekas anak buah Alexander The Great.
Bersambung ke Part-4
Bersambung ke Part-4
0 Response to "KEMBALI KE AL-QUR'AN MENURUT SUNNAH RASUL (Part-3)"
Posting Komentar